TNI dan Rakyat Bagai Sisi Mata Uang yang Tidak Bisa Dipisahkan

Program TMMD ke 102 tahun 2018 diwilayah Kabupaten Lumajang melibatkan pengerahan personel TNI dalam jumlah yang besar, satu SSK lebih  diterjunkan ditengah masyarakat guna membangun infrastruktur yang dibutuhkan.

Pagi yang cerah disebuah Dusun kecil dibawah Gunung Semeru, satu kompi pasukan dari berbagai satuan TNI tergabung  dalam Satgas TMMD membaur bersama masyarakat dalam pembuatan jalan tembus yang menghubungkan Dusun Jabon dan Tulungrejo Desa Pasrujambe Kecamatan Pasrujambe Kabupaten Lumajang, Rabu (11/7/2018)

Kemanunggalan antara TNI dan rakyat seolah tidak pernah lekang dimakan jaman, kebersamaan yang ditunjukkan bagai mata uang seolah tidak akan  bisa terlepas sampai kapanpun waktunya.

Letda Inf Tony  Danton SST 1 dari Yonif 527BY Lumajang yang juga turut berbaur dengan warga mengatakan, kehadiran Satgas TMMD di wilayah Desa Pasrujambe merupakan sebagaian tugas pokok dari TNI sesuai dengan UU Nomor 34 tahun 2004 diantaranya adalah membantu tugas pemerintah daerah dengan melaksanakan operasi bakti terhadap masyarakat seperti saat ini.

"Sebagai Satuan Batalyon Tempur, tugas seperti ini sangatlah bermakna, prajurit tidak selamanya akan bertugas di Satuan Batalyon saja,  karena suatu saat jika sudah waktunya akan berbaur dengan masyarakat dengan berdinas disatuan kewilayahan seperti Kodim dan Koramil,” tandasnya.

“Sarana seperti ini sangatlah penting bagi para prajurit untuk belajar berkomunikasi dan bersosialisasi langsung dengan masyarakat, karena suatu saat prajurit juga akan kembali ditengah rakyat,” tambahnya.

“Kemanunggalan TNI dan rakyat diera perjuangan sudah membuktikan dengan berjuang bersama mewujudkan kemerdekaan bangsa dan sampai saat ini masih terus terjalin berjuang untuk mengisi kemerdekaan dengan membangun bersama.  "Bersama Rakyat TNI kuat", slogan inilah yang menjadi motto bagi Prajurit untuk selalu hadir ditengah masyarakat,” pungkasnya. (Pendim0821)