Rabu, 18 Juli 2018

Kisah dibalik Mbah Mani, Nenek Renta Yang Masih Menatap Harapan


Mbah Mani (74) warga dusun Jabon desa Tulungrejo desa Pasrujambe kecamatan Pasrujambe kabupaten Lumajang, nenek renta yang hidup hanya sebatang kara, tanpa ada anak cucuk bahkan  suaminya yang sudah lama meninggal berapa tahun silam, Rabu (18/7/2018)




Meski nampak merasa lelah,  ia tak lantas pasrah menerima keadaan, sesekali sambil menahan  sakit yang dirasakan pada tulang kaki yang nyeri dan linu, satu persatu pelepah daun kelapa diiratnya untuk dijadikan sapu lidi yang lantas dijual sebagai penopang kehidupannya.




Sambil terus bekerja ia menuturkan kepada personel Pendim 0821 yang datang berkunjung ke rumahnya, "saya bikin sapu lidi untuk dijual hasilnya untuk keperluan biaya hidup sehari-hari pak", tuturnya.




Dalam satu hari biasanya ia bisa membuat 3 sampai dengan 4 sapulidi yang dihasilkan, setelah terkumpul dalam jumlah yang banyak ia menjualnya ke dusun Tawon Songo dengan berjalan kaki menempuh jarak yang cukup jauh untuk dicapainya.





Disinggung tentang program RTLH yang telah diterimanya,  Nenek Mani mengungkapkan,  Alhamdulillah saya merasa bersyukur akhirnya pemerintah memberikan wujud bantuannya melalui pak Tentara, tuturnya.




Kondisi rumah saya banyak yang bocor, jika turun hujan deras apalagi malam hari tidak bisa tidur air masuk melalui atap yang banyak berlubang, terang Mbah Mani.




Terimakasih kepada pak  Tentara yang sudah mempedulikan nasib warga miskin seperti saya,  muda-mudahan atas segala wujud pengabdianya kepada masyarakat selalu mendapatkan keberkahan dalam setiap melaksanakan tugas, harapnya.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar


JUMLAH PENGUNJUNG

MAP PENGUNJUNG