Mewujudkan lingkungan yang bersih agar tercipta pola hidup yang sehat ditengah masyarakat, Babinsa Rogotrunan mendampingi petugas puskesmas dalam program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)di wilayah RW 10 Kelurahan Rogotrunan Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (26/7/2019).
Lurah Rogotrunan, Mochamad Lutfi yang hadir bersama dengan para staf usai kegiatan mengatakan, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan program kelurahan dalam rangka mewujudkan pola hidup bersih dan sehat, terutama di lingkungan tempat tinggal warga guna menghindari serta meminimalisir adanya wabah DBD yang dapat mengancam kesehatan masyarakat.
Selanjutnya ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan terhadap 102 rumah warga, tim menemukan adanya jentik-jentik nyamuk terutama pada bak mandi ataupun bak penampung air lainnya, sebanyak 17 rumah milik warga yang terinditifikasi,
"Hal ini berarti, prosentase tersebut masih 85,7%, sedangkan target aman yang sudah ditetapkan menjadi standar aman oleh Dinkes adalah 95%, sehingga masih kurang dari target aman standar kesehatan," jelas Lutfi.
Menyikapi hal tersebut pihaknya menekankan kepada para ketua RW yang ada di wilayah untuk lebih aktif dalam memberikan himbauan kepada warga, agar selalu menjaga kebersihan didalam lingkungan rumah, terutama kamar mandi dan tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk, seperti kamar mandi dan bak penampung air lainnya, serta menghindari adanya air menggenang disekitar rumah, sehingga siklus perkembangbiakan nyamuk bisa diputus.
Sementara itu Serka Imam Ghuzali, Babinsa setempat juga mengatakan, bahwa dirinya akan membantu seluruh program kelurahan demi mewujudkan kesejahteraan ditengah masyarakat ,terutama bidang kesehatan, sehingga mewabahnya penyakit yang berbahaya dapat diantisipasi sejak dini.
“Bersama dengan staf kelurahan kita akan terus menghimbau kepada warga agar mereka menyadari tentang pentingnya mewujudkan pola hidup bersih didalam rumah maupun disekitar tempat tinggal demi menjaga kesehatan agar terhindar dari serangan penyakit DBD yang sangat membahayakan," pungkas Serka Imam.
0 komentar:
Posting Komentar