Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dalam membantu petani dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi, baik penyediaan pupuk, penanggulangan hama sampai bantuan dana, dengan harapan petani dapat meningkatkan hasil pertaniannya.
Salah satu kendala yang dihadapi petani adalah tingginya biaya operasianal selama masa tanam, terutama dalam hal pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
Guna mengatasi hal tersebut, Babinsa Kalisemut Koramil 0821/20 Padang mendampingi PPL memberikan sosialisasi penanggulangan OPT dengan menggunakan agensi hayati di Kelompok Tani Pandan Mulyo, Dusun Krajan, Desa Kalisemut, Kecamatan Padang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (10/08/2019).
Umul Anissa, PPL desa setempat mengatakan, selama ini petani selalu menggunakan pestisida dalam pengendalian OPT, untuk itu melalui sosialisasi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan penggunaan pestisida dan beralih menggunakan Agensia Hayati.
"Pengunaan Agensia Hayati sangat berdampak positif, tidak hanya bagi petani dan konsumen yang mengunsumsi produk pertanian, tetapi juga bagi lahan pertanian yang dapat menumbuhkan unsur kandungan hara di lahan pertanian," jelasnya.
Lebih lanjut Annisa menyampaikan, Agensia hayati merupakan upaya penanggulangan OPT dengan menggunakan musuh alami hama, misalnya penanaman tanaman revobia di sekitar lahan pertanian dan pemeliharaan burung hantu.
Sementara itu Serka Abdul Hadi, Babinsa Kalisemut mengatakan, babinsa selaku pendamping petani akan selalu berupaya bersama PPL untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi petani.
Dirinya berharap, dengan penggunaan Agensia Hayati, diharapkan dapat serta dapat menghemat biaya operasional petani khususnya dalam pembelian pestisida, serta dapat meningkatan hasil panen.
0 komentar:
Posting Komentar