Lumajang, Pendim 0821 – Bati Tuud Koramil 0821/17 Pasrujambe Pelda Joko Purwanto mengatakan, bahwa melalui Pos Pelayanan Terpadu Peduli Masalah Gangguan Jiwa (Posyandu Pelangi), pihaknya akan turut berperan aktif dalam mewujudkan Koordinasi Amazing Copot Pasung (Kacong) di wilayah.
“Melalui Posyandu Pelangi, mari bersama kita wujudkan Kacong dalam menangani penderita ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa, red) di wilayah Kecamatan Pasrujambe, agar dapat mempercepat proses penyembuhan bagi penderita,” ujarnya dalam kegiatan Posyandu Pelangi, bertempat di Balai Kantor Desa Pasrujambe Kecamatan Pasrjambe Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (12/2/2020).
Joko juga menyampaikan, turut berperan aktif dalam penanganan ODGJ di wilayah, merupakan salah satu wujud pelaksanaan tugas pembinaan wilayah, serta rasa kepedulian Tentara Nasional Indonesia (TNI) kepada masyarakat.
“Penderita ODGJ juga manusia, sehingga tidak perlu dipasung ataupun dikucilkan, tetapi dengan pendekatan dan komunikasi aktif dapat menunjang proses penyembuhan bagi penderita,” katanya.
Sementara itu, Pengelola Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Pasrujambe Yeyen Indayani, Amd. meyampaikan, bahwa dalam menangani ODGJ memerlukan pengananan dan pendekatan khusus, sehingga diperlukan komunikasi aktif terhadap penderita.
Lanjut dia, tidak hanya pemerintah saja, namun peran aktif masyarakat juga sangat diperlukan dalam penanganan ODGJ, terutama saudara dan pihak keluarga.
“Tidak hanya pengobatan medis, kepada penderita juga dilakukan pendekatan khusus serta diberikan berbagai macam keterampilan, sehingga penderita dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat di sekitarnya,” pungkasnya. (Pendim 0821/Phie)
“Melalui Posyandu Pelangi, mari bersama kita wujudkan Kacong dalam menangani penderita ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa, red) di wilayah Kecamatan Pasrujambe, agar dapat mempercepat proses penyembuhan bagi penderita,” ujarnya dalam kegiatan Posyandu Pelangi, bertempat di Balai Kantor Desa Pasrujambe Kecamatan Pasrjambe Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (12/2/2020).
Joko juga menyampaikan, turut berperan aktif dalam penanganan ODGJ di wilayah, merupakan salah satu wujud pelaksanaan tugas pembinaan wilayah, serta rasa kepedulian Tentara Nasional Indonesia (TNI) kepada masyarakat.
“Penderita ODGJ juga manusia, sehingga tidak perlu dipasung ataupun dikucilkan, tetapi dengan pendekatan dan komunikasi aktif dapat menunjang proses penyembuhan bagi penderita,” katanya.
Sementara itu, Pengelola Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Pasrujambe Yeyen Indayani, Amd. meyampaikan, bahwa dalam menangani ODGJ memerlukan pengananan dan pendekatan khusus, sehingga diperlukan komunikasi aktif terhadap penderita.
Lanjut dia, tidak hanya pemerintah saja, namun peran aktif masyarakat juga sangat diperlukan dalam penanganan ODGJ, terutama saudara dan pihak keluarga.
“Tidak hanya pengobatan medis, kepada penderita juga dilakukan pendekatan khusus serta diberikan berbagai macam keterampilan, sehingga penderita dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat di sekitarnya,” pungkasnya. (Pendim 0821/Phie)
0 komentar:
Posting Komentar